PERKENALANKU DENGAN
TERAPI BEKAM
Assalamu'alaykum....
Semangat pagi....!! Perkenalkan
nama saya Eny Harjanti, tapi saya lebih suka menyebut diri saya Ummu Zahra yang
artinya ibunya Zahra (diambil dari nama putri sulung saya). Saya adalah ibu
dari 3 orang putra : Kirana (12 thn), Tiara (9 thn) dan Raihan (3 thn). Tahun
ini ini usia saya 42 tahun (he..he...
sudah tuwir ya), tapi saya masih
tetep semangat lho, pengin berkarya juga seperti anda yang muda-muda.
Baiklah, saya akan jelaskan
maksud saya membuat blog ini. Sesuai nama domainnya :
www.belajarterapibekam.co.cc, blog ini memang saya persembahkan buat anda para terapis
bekam pemula, anda yang baru berniat ingin belajar tentang terapi bekam, atau
anda yang hanya ingin tahu lebih jauh tentang seluk-beluk bekam. Bagi terapis
bekam yang sudah 'expert' saya
persilahkan mampir juga ke blog ini untuk berbagi ilmu atau memberi masukan
kepada saya (he..he... makasih banget kalau ada yang bersedia).
Sebenarnya saya berlatar belakang pendidikan
profesi Apoteker dan terbiasa
berhubungan dengan obat-obatan kimia (profesi saya sebelumnya pernah mengajar
di Fakultas Farmasi dan juga beberapa kali mengelola apotek-apotek). Namun beberapa tahun terakhir sejak saya sering
mengikuti pelatihan bisnis obat herbal, saya lebih tertarik dengan obat-obatan
herbal dan segala sesuatu yang berbau alamiah terutama tentang pengobatan yang
alami dan Islami. Kemudian yang sangat menarik perhatian saya adalah terapi
bekam, salah satu jenis pengobatan / terapi yang dicontohkan oleh Rosululloh
SAW. Sebagaimana tercantum dalam hadist Nabi yang berbunyi : “Kesembuhan itu berada
pada tiga hal, yaitu minum madu, sayatan pisau bekam dan sundutan dengan api (kay).
Sesungguhnya aku melarang ummatku (berobat) dengankay.” (HR Bukhari).
Saya semakin tertarik dengan
terapi tsb sejak sering memperhatikan postingan salah satu teman di facebook
yang kebetulan seorang trainer bekam. Waktu itu saya sendiri sich belum pernah
mencoba terapi bekam dan bahkan dalam hati agak ngeri juga, sakit gak ya, koq
keluar banyak darah gitu?
Ketertarikan saya dengan terapi
bekam pun membuahkan hasil. Kira - kira setahun yang lalu, waktu itu saya masih
bekerja sebagai pengelola Apotek ‘Al-Fath’ di Tasikmalaya Jawa Barat. Di apotek
Al-Fath yang saya kelola, selain obat-obatan kimia, saya juga menyediakan cukup
banyak obat herbal, bahkan rencana saya waktu itu perlahan-lahan akan
mengubahnya menjadi ‘Apotek Herbal’, maksudnya apotek yang khusus menjual obat
herbal (no kimia, he.. he..). Tidak ada dokter praktek di apotek saya (memang
pada dasarnya saya kurang tertarik menyediakan tempat praktek dokter dan ingin
menjadikan apotek saya lain daripada yang
lain), saya bahkan berfikir untuk menyediakan tempat pengobatan yang alami
dan Islami saja di apotek Al-Fath, misalnya bekam. Dan Alhamdulillah keinginan saya akhirnya terlaksana
juga.
Inilah penampakan Apotek Al-Fath
sebelumnya....
Karena sama-sama aktif di sebuah
komunitas bisnis, saya kenal dengan seorang trainer bekam dari Bandung, namanya
Bp. Purwo Widodo (lebih dikenal dengan sebutan Mr. Uwo
Holistik). Saya pun mengutarakan niat untuk bermitra dengan beliau mendirikan
tempat terapi (semacam klinik) bekam di Apotek yang saya kelola. Alhamdulillah,
setelah melakukan beberapa kali survey tempat dan kesiapan kami, akhirnya
ditandatangani juga kesepakatan kerjasama (dengan sistem franchise) antara saya
selaku pengelola Apotek Al-Fath dengan Mr. Uwo Holistik selaku President of Nur
Thibbun Nabawi, maka berdirilah Rumah
Sehat ‘Nur’ Thibbun Nabawi Cab Tasikmalaya.
PENGALAMAN PERTAMA MEMBEKAM, WADUH BIKIN ORANG PINGSAN....
Sebelum launching Rumah Sehat,
Mr. Uwo Holistik memberikan pelatihan teori terlebih dahulu, pelatihan yang
dilaksanakan pada tanggal 12 November 2011 itu diikuti oleh saya dengan beberapa
orang asisten dan beberapa orang peserta lagi dari luar. Lamanya hanya satu
hari, dan di sesi terakhir pelatihan, kami disuruh membekam diri sendiri (di
bagian tubuh yang terjangkau, yaitu di bagian lengan). Pembekaman dilakukan
dengan teknik sayatan menggunakan bisturi (pisau bedah). Alhamdulillah, semua peserta
pelatihan pada hari itu dinyatakan lulus dan mendapat sertifikat dengan
predikat ‘BAIK’.
Keesokan harinya, yaitu pada hari
Ahad tanggal 13 November 2011, kami mengadakan baksos berupa terapi bekam
gratis untuk masyarakat umum bertempat di Apotek Al-Fath, baksos ini sekaligus
merupakan sarana promosi untuk memperkenalkan tempat terapi kami kepada
masyarakat luas. Dari sekitar 100 orang (pasien) yang terdaftar, hadir kurang
lebih 65 pasien, bahkan ada pasien yang datang dari luar kota Tasikmalaya loch.
Dengan terapis yang berjumlah 10 orang (yaitu Mr. & Mrs. Uwo Holistik, saya
plus asisten-asisten dan semua peserta yang telah mengikuti pelatihan sehari
sebelumnya) maka kami pun mendapat jatah antara 6 – 7 orang pasien.
Alhamdulillah, dengan pengawasan dan bimbingan dari Mr. Uwo Holistik dan istri,
baksos berjalan lancar tanpa kendala yang serius, meskipun ada masalah juga
yang tetapi tidak sampai berakibat fatal.
Ceritanya begini, waktu itu ada
pasien serombongan siswi-siswi dari sebuah pesantren, mereka (bertiga)
kira-kira berumur 15 tahunan. Salah seorang (sebut aja si Neng Geulis, karena memang anaknya berwajah manis) kebetulan saya
yang tangani. Kedua orang temannya sudah dibekam duluan oleh Mrs. Uwo dan yang
satu oleh Ai, asisten saya, kedua-duanya berjalan lancar. Nah, giliran si Neng
Geulis ini saya bekam, baru dapat satu kali hisapan tiba-tiba dia mengeluh
pusing, mual, muntah-muntah lalu pingsan, saya agak panik juga. Mr. Uwo yang
sudah terbiasa dengan situasi ini segera bertindak cepat, si Neung Geulis
didudukkan dan diurut di beberapa bagian badannya lalu diberi minuman air madu
dan Alhamdulillah segera siuman. Ketika ditanya ternyata Neng Geulis ini sebenarnya
merasa nervous dan takut untuk dibekam dan alasan yang paling utama ternyata
dia baru saja makan mie ayam yang berjualan di sebelah apotek, sedangkan kedua
temannya tidak makan. Astaghfirullah, saya lupa menanyai dia sebelumnya kapan
terakhir kali dia makan (karena syarat orang yang
dibekam tidak boleh dalam kondisi perut kenyang) karena saya fikir
karena mereka bertiga datang bersamaan tentu kondisinya juga sama.
LAUNCHING RUMAH SEHAT ‘NUR’
THIBBUN NABAWI CAB TASIKMALAYA
Dan keesokan harinya lagi, yaitu
Senin tanggal 14 November 2011, dibukalah secara resmi Rumah Sehat ‘Nur’ Thibbun Nabawi Cab Tasikmalaya. Alhamdulillah,
hari pertama buka sudah ada pasien, yaitu ibu ‘BOS’ (maksudnya owner Apotek
Al-Fath, he..he...). Dari hari ke hari jumlah pasien kami bervariasi dan
jumlahnya cenderung meningkat, yaitu berasal dari masyarakat sekitar Tasikmalaya,
kerabat dan juga teman-teman kami. Oh ya, kami tidak memasang tarif untuk
terapi bekam ini, alias ‘sukarela’ pasien memberikann besar infaqnya. Selain
tujuan bisnis, niat kami memang ingin mensyi’arkan prinsip pengobatan cara
Rosululloh (Thibbun Nabawi).
Mungkin diantara teman-teman ada
yang bertanya-tanya, koq cuma pelatihan sehari langsung berani praktek dan buka
klinik, apa nggak berbahaya tuch? Tentu saja akan berbahaya dan memang gak
boleh asal-asalan dalam membekam. Tetapi karena Rumah Sehat ‘Nur’ Thibbun Nabawi Cab Tasikmalaya didirikan dengan
sistem franchise, ya kami sebagai terapis pemula masih terus dipantau dan
dibimbing oleh Mr. Uwo Holistik (via telepon), dan Alhamdulillah selama saya
disini belum pernah terjadi malpraktek, he..he... Kemudian Mr. Uwo juga masih
sering datang berkunjung ke Tasikmalaya rata-rata satu atau dua pekan sekali
untuk memberikan bimbingan ataupun terapi langsung kepada pasien. Jadi ketrampilan
kamipun makin terasah oleh pengalaman menangani pasien langsung. Oh ya teman,
saya mau berbagi rahasia nich, tau nggak, meskipun sudah membekam cukup banyak
orang (mungkin belasan orang), waktu itu saya sendiri belum pernah sekalipun
dibekam loch (kecuali membekam tangan sendiri pas pelatihan). Saya pertama kali
dibekam setelah kira-kira 2 minggu buka klinik, oleh asisten saya Ai Rosdianah.
Ternyata saya sangat menikmati
profesi baru saya sebagai terapis bekam. Bayangkan, dari semula kalau ada orang
sakit paling-paling saya kasih obat, sekarang saya bisa meringankan rasa sakit
bahkan menyembuhkan mereka dengan terapi. Subhanalloh, saya sangat bersyukur mendapat
ilmu dan ketrampilan yang tak ternilai harganya ini. Oh ya, kata orang-orang
(pasien), kalau dibekam sama saya katanya tidak sakit, itulah kenapa sebabnya
orang yang baru pertama kali dibekam biasanya pada milih dibekam sama saya.
Pernah suatu kali datang pasien satu keluarga mintanya dibekam sama saya semua,
mereka lebih suka antri, waduh jadi pada nganggur dech asisten-asisten saya, rasanya
capek tapi senang, he..he..
Inilah penampakan Rumah Sehat ‘Nur’ Thibbun Nabawi Cab Tasikmalaya
yang berada di dalam Apotek Al-Fath, Jl. Siliwangi no. 67B Tasikmalaya.
Oh ya, pada bulan berikutnya,
yaitu Desember 2011 saya mengurus STPT
(Surat Terdaftar Pengobat Tradisional) di Kantor Dinas Kesehatan Kota
Tasikmalaya. Alhamdulillah, tidak ada kendala yang berarti sampai saya dan
asisten-asisten saya dinyatakan terdaftar sebagai Pengobat Tradisional pada
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya per tanggal 21 Desember 2011. Bagaimana prosedur mengurus STPT? Akan saya jelaskan
pada postingan mendatang ya....
Oh ya, belum lama ini saya
mendapat kabar bahwa Apotek Al-Fath beserta seluruh gedungnya sudah dijual oleh
pemiliknya (saat ini saya sudah hijrah ke Semarang dan tidak lagi mengelola
Apotek Al-Fath). Sedih juga mendengarnya...:’(
Sekian dulu perkenalan dari saya,
kalau teman-teman sudah membaca tulisan ini, saya tunggu komentarnya di bawah.
Silahkan tulis apa aja dech, tentunya yang berhubungan dengan tema dan juga tolong
yang sopan ya....
Related post : Perkenalan 2 : Saya hijrah ke kampung halaman, kota
Semarang.