Minggu, 18 November 2012

Kenalan Yukk!!!

PERKENALANKU DENGAN TERAPI BEKAM

Assalamu'alaykum....
Semangat pagi....!! Perkenalkan nama saya Eny Harjanti, tapi saya lebih suka menyebut diri saya Ummu Zahra yang artinya ibunya Zahra (diambil dari nama putri sulung saya). Saya adalah ibu dari 3 orang putra : Kirana (12 thn), Tiara (9 thn) dan Raihan (3 thn). Tahun ini  ini usia saya 42 tahun (he..he... sudah tuwir ya), tapi saya masih tetep semangat lho, pengin berkarya juga seperti anda yang muda-muda.
Baiklah, saya akan jelaskan maksud saya membuat blog ini. Sesuai nama domainnya : www.belajarterapibekam.co.cc, blog ini memang saya persembahkan buat anda para terapis bekam pemula, anda yang baru berniat ingin belajar tentang terapi bekam, atau anda yang hanya ingin tahu lebih jauh tentang seluk-beluk bekam. Bagi terapis bekam yang sudah 'expert' saya persilahkan mampir juga ke blog ini untuk berbagi ilmu atau memberi masukan kepada saya (he..he... makasih banget kalau ada yang bersedia).
Sebenarnya saya berlatar belakang pendidikan profesi  Apoteker dan terbiasa berhubungan dengan obat-obatan kimia (profesi saya sebelumnya pernah mengajar di Fakultas Farmasi dan juga beberapa kali mengelola apotek-apotek).  Namun beberapa tahun terakhir sejak saya sering mengikuti pelatihan bisnis obat herbal, saya lebih tertarik dengan obat-obatan herbal dan segala sesuatu yang berbau alamiah terutama tentang pengobatan yang alami dan Islami. Kemudian yang sangat menarik perhatian saya adalah terapi bekam, salah satu jenis pengobatan / terapi yang dicontohkan oleh Rosululloh SAW. Sebagaimana tercantum dalam hadist Nabi yang berbunyi : Kesembuhan itu berada pada tiga hal, yaitu minum madu, sayatan pisau bekam dan sundutan dengan api (kay). Sesungguhnya aku melarang ummatku (berobat) dengankay.” (HR Bukhari).
Saya semakin tertarik dengan terapi tsb sejak sering memperhatikan postingan salah satu teman di facebook yang kebetulan seorang trainer bekam. Waktu itu saya sendiri sich belum pernah mencoba terapi bekam dan bahkan dalam hati agak ngeri juga, sakit gak ya, koq keluar banyak darah gitu?
Ketertarikan saya dengan terapi bekam pun membuahkan hasil. Kira - kira setahun yang lalu, waktu itu saya masih bekerja sebagai pengelola Apotek ‘Al-Fath’ di Tasikmalaya Jawa Barat. Di apotek Al-Fath yang saya kelola, selain obat-obatan kimia, saya juga menyediakan cukup banyak obat herbal, bahkan rencana saya waktu itu perlahan-lahan akan mengubahnya menjadi ‘Apotek Herbal’, maksudnya apotek yang khusus menjual obat herbal (no kimia, he.. he..). Tidak ada dokter praktek di apotek saya (memang pada dasarnya saya kurang tertarik menyediakan tempat praktek dokter dan ingin menjadikan apotek saya lain daripada yang lain), saya bahkan berfikir untuk menyediakan tempat pengobatan yang alami dan Islami saja di apotek Al-Fath, misalnya bekam.  Dan Alhamdulillah keinginan saya akhirnya terlaksana juga.
Inilah penampakan Apotek Al-Fath sebelumnya....



Karena sama-sama aktif di sebuah komunitas bisnis, saya kenal dengan seorang trainer bekam dari Bandung, namanya Bp. Purwo Widodo (lebih dikenal dengan sebutan Mr. Uwo Holistik). Saya pun mengutarakan niat untuk bermitra dengan beliau mendirikan tempat terapi (semacam klinik) bekam di Apotek yang saya kelola. Alhamdulillah, setelah melakukan beberapa kali survey tempat dan kesiapan kami, akhirnya ditandatangani juga kesepakatan kerjasama (dengan sistem franchise) antara saya selaku pengelola Apotek Al-Fath dengan Mr. Uwo Holistik selaku President of Nur Thibbun Nabawi, maka berdirilah Rumah Sehat ‘Nur’ Thibbun Nabawi Cab Tasikmalaya.

PENGALAMAN PERTAMA MEMBEKAM, WADUH BIKIN ORANG PINGSAN....

Sebelum launching Rumah Sehat, Mr. Uwo Holistik memberikan pelatihan teori terlebih dahulu, pelatihan yang dilaksanakan pada tanggal 12 November 2011 itu diikuti oleh saya dengan beberapa orang asisten dan beberapa orang peserta lagi dari luar. Lamanya hanya satu hari, dan di sesi terakhir pelatihan, kami disuruh membekam diri sendiri (di bagian tubuh yang terjangkau, yaitu di bagian lengan). Pembekaman dilakukan dengan teknik sayatan menggunakan bisturi (pisau bedah). Alhamdulillah, semua peserta pelatihan pada hari itu dinyatakan lulus dan mendapat sertifikat dengan predikat ‘BAIK’.
Keesokan harinya, yaitu pada hari Ahad tanggal 13 November 2011, kami mengadakan baksos berupa terapi bekam gratis untuk masyarakat umum bertempat di Apotek Al-Fath, baksos ini sekaligus merupakan sarana promosi untuk memperkenalkan tempat terapi kami kepada masyarakat luas. Dari sekitar 100 orang (pasien) yang terdaftar, hadir kurang lebih 65 pasien, bahkan ada pasien yang datang dari luar kota Tasikmalaya loch. Dengan terapis yang berjumlah 10 orang (yaitu Mr. & Mrs. Uwo Holistik, saya plus asisten-asisten dan semua peserta yang telah mengikuti pelatihan sehari sebelumnya) maka kami pun mendapat jatah antara 6 – 7 orang pasien. Alhamdulillah, dengan pengawasan dan bimbingan dari Mr. Uwo Holistik dan istri, baksos berjalan lancar tanpa kendala yang serius, meskipun ada masalah juga yang tetapi tidak sampai berakibat fatal.
Ceritanya begini, waktu itu ada pasien serombongan siswi-siswi dari sebuah pesantren, mereka (bertiga) kira-kira berumur 15 tahunan. Salah seorang (sebut aja si Neng Geulis, karena memang anaknya berwajah manis) kebetulan saya yang tangani. Kedua orang temannya sudah dibekam duluan oleh Mrs. Uwo dan yang satu oleh Ai, asisten saya, kedua-duanya berjalan lancar. Nah, giliran si Neng Geulis ini saya bekam, baru dapat satu kali hisapan tiba-tiba dia mengeluh pusing, mual, muntah-muntah lalu pingsan, saya agak panik juga. Mr. Uwo yang sudah terbiasa dengan situasi ini segera bertindak cepat, si Neung Geulis didudukkan dan diurut di beberapa bagian badannya lalu diberi minuman air madu dan Alhamdulillah segera siuman. Ketika ditanya ternyata Neng Geulis ini sebenarnya merasa nervous dan takut untuk dibekam dan alasan yang paling utama ternyata dia baru saja makan mie ayam yang berjualan di sebelah apotek, sedangkan kedua temannya tidak makan. Astaghfirullah, saya lupa menanyai dia sebelumnya kapan terakhir kali dia makan (karena syarat orang yang dibekam tidak boleh dalam kondisi perut kenyang) karena saya fikir karena mereka bertiga datang bersamaan tentu kondisinya juga sama.
LAUNCHING RUMAH SEHAT ‘NUR’ THIBBUN NABAWI CAB TASIKMALAYA
Dan keesokan harinya lagi, yaitu Senin tanggal 14 November 2011, dibukalah secara resmi Rumah Sehat ‘Nur’ Thibbun Nabawi Cab Tasikmalaya. Alhamdulillah, hari pertama buka sudah ada pasien, yaitu ibu ‘BOS’ (maksudnya owner Apotek Al-Fath, he..he...). Dari hari ke hari jumlah pasien kami bervariasi dan jumlahnya cenderung meningkat, yaitu berasal dari masyarakat sekitar Tasikmalaya, kerabat dan juga teman-teman kami. Oh ya, kami tidak memasang tarif untuk terapi bekam ini, alias ‘sukarela’ pasien memberikann besar infaqnya. Selain tujuan bisnis, niat kami memang ingin mensyi’arkan prinsip pengobatan cara Rosululloh (Thibbun Nabawi). 
Mungkin diantara teman-teman ada yang bertanya-tanya, koq cuma pelatihan sehari langsung berani praktek dan buka klinik, apa nggak berbahaya tuch? Tentu saja akan berbahaya dan memang gak boleh asal-asalan dalam membekam. Tetapi karena Rumah Sehat ‘Nur’ Thibbun Nabawi Cab Tasikmalaya didirikan dengan sistem franchise, ya kami sebagai terapis pemula masih terus dipantau dan dibimbing oleh Mr. Uwo Holistik (via telepon), dan Alhamdulillah selama saya disini belum pernah terjadi malpraktek, he..he... Kemudian Mr. Uwo juga masih sering datang berkunjung ke Tasikmalaya rata-rata satu atau dua pekan sekali untuk memberikan bimbingan ataupun terapi langsung kepada pasien. Jadi ketrampilan kamipun makin terasah oleh pengalaman menangani pasien langsung. Oh ya teman, saya mau berbagi rahasia nich, tau nggak, meskipun sudah membekam cukup banyak orang (mungkin belasan orang), waktu itu saya sendiri belum pernah sekalipun dibekam loch (kecuali membekam tangan sendiri pas pelatihan). Saya pertama kali dibekam setelah kira-kira 2 minggu buka klinik, oleh asisten saya Ai Rosdianah.
Ternyata saya sangat menikmati profesi baru saya sebagai terapis bekam. Bayangkan, dari semula kalau ada orang sakit paling-paling saya kasih obat, sekarang saya bisa meringankan rasa sakit bahkan menyembuhkan mereka dengan terapi. Subhanalloh, saya sangat bersyukur mendapat ilmu dan ketrampilan yang tak ternilai harganya ini. Oh ya, kata orang-orang (pasien), kalau dibekam sama saya katanya tidak sakit, itulah kenapa sebabnya orang yang baru pertama kali dibekam biasanya pada milih dibekam sama saya. Pernah suatu kali datang pasien satu keluarga mintanya dibekam sama saya semua, mereka lebih suka antri, waduh jadi pada nganggur dech asisten-asisten saya, rasanya capek tapi senang, he..he..
Inilah penampakan Rumah Sehat ‘Nur’ Thibbun Nabawi Cab Tasikmalaya yang berada di dalam Apotek Al-Fath, Jl. Siliwangi no. 67B Tasikmalaya.

Oh ya, pada bulan berikutnya, yaitu Desember 2011 saya mengurus STPT (Surat Terdaftar Pengobat Tradisional) di Kantor Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya. Alhamdulillah, tidak ada kendala yang berarti sampai saya dan asisten-asisten saya dinyatakan terdaftar sebagai Pengobat Tradisional pada Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya per tanggal 21 Desember 2011. Bagaimana prosedur mengurus STPT? Akan saya jelaskan pada postingan mendatang ya....
Oh ya, belum lama ini saya mendapat kabar bahwa Apotek Al-Fath beserta seluruh gedungnya sudah dijual oleh pemiliknya (saat ini saya sudah hijrah ke Semarang dan tidak lagi mengelola Apotek Al-Fath). Sedih juga mendengarnya...:’(
Sekian dulu perkenalan dari saya, kalau teman-teman sudah membaca tulisan ini, saya tunggu komentarnya di bawah. Silahkan tulis apa aja dech, tentunya yang berhubungan dengan tema dan juga tolong yang sopan ya....
Related post : Perkenalan 2 : Saya hijrah ke kampung halaman, kota Semarang.






HIJRAH KE KAMPUNG HALAMAN, KOTA SEMARANG


HIJRAH KE KAMPUNG HALAMAN, KOTA SEMARANG
Pada tahun 2012 ini saya hijrah ke kampung halaman, yaitu di kota Semarang. Di Semarang ini saya tidak lagi bekerja di apotek, tetapi di rumah saja tentunya sambil terus mengamalkan ilmu terapi bekam yang saya miliki, mula-mula kepada famili, kerabat, teman dan tetangga. Tau nggak teman-teman, ternyata dari segitu banyak famili saya (ibu, om, tante, mas, mbak, ipar, keponakan & cucu) belum pernah ada satu pun yang merasakan terapi bekam, bahkan banyak yang belum tau apa itu terapi bekam. Weleh-weleh, menyedihkan juga ya, padahal terapi bekam ini merupakan warisan Nabi kita Rosululloh SAW tapi kita sendiri selaku umatnya malah tidak tau apalagi mengikuti sunnah beliau dan lebih mengenal pengobatan medis modern yang warisan bangsa Yahudi (termasuk saya juga sebelumnya ding, Astaghfirullohal adziim....). Itulah makanya saya punya niat untuk ikut berpartisipasi mensyi’arkan pengobatan cara nabi ini.
DISINI ILMU DAN PENGALAMAN SAYA SEMAKIN BERTAMBAH, ALHAMDULILLAH...
Karena di Semarang ini saya tidak lagi disibukkan lagi dengan kegiatan mengelola apotek, saya punya banyak waktu untuk belajar memperdalam ilmu terapi saya, baik lewat buku, tabloid, CD dan belajar langsung kepada ahlinya. Juga mengikuti banyak forum diskusi online. Beberapa ilmu dan ketrampilan yang saya dapatkan disini :
1.       Ketrampilan membekam dengan menggunakan jarum. Insya Alloh pada saatnya nanti akan saya ulas perbandingan terapi bekam menggunakan jarum (metode tusuk) dengan menggunakan bisturi/pisau bedah (metode sayatan).
2.       Terbiasa menggunakan alat-alat penunjang terapi bekam, yaitu : alat pengukur tekanan darah/tensimeter digital, alat pengukur kadar gula darah, alat pengukur kadar asam urat dan alat pengukur kholesterol. Alat-alat ini sangat membantu saya dalam mendiagnosa penyakit pasien (dimana notabene saya belum mahir melakukan diagnosa dengan cara-cara lain).
3.       Ketrampilan meramu dan mengemas herbal. Obat-obat herbal ini saya dapatkan dari kebun tanaman obat milik seorang terapis, herbalis yang juga trainer berpengalaman yang cukup mumpuni di bidangnya, Insya Alloh.
Obat-obat herbal biasanya saya berikan kepada pasien berdasarkan diagnosa penyakitnya, terkadang saya tidak memberikan obat herbal, tetapi hanya menyarankan pengaturan pola makan dan pola hidup yang lebih baik, atau cukup menggunakan empon-empon (bumbu dapur) yang banyak dijual di pasar tradisional.
4.       Ketrampilan melakukan pijat bayi dan men’jantur’  (membalik badan bayi dengan posisi kepala di bawah, kaki di atas). Kapan-kapan saya ulas juga tentang ini ya.... dan saya punya pengalaman menarik sehubungan pijat bayi ini, tapi nanti saja ceritanya di bagian testimoni pasien, Insya Alloh...
5.       Ketrampilan terapi pijat Yumeiho dan Kiropraksi. Ini merupakan terapi tekan urut untuk mengatasi masalah-masalah seputar tulang & otot. Terapi inilah yang paling digemari pasien-pasien saya. Kalau untuk saya sich sesudah melakukan terapi ini biasanya jadi keringetan & kadang agak ngos-ngosan apalagi kalau pasiennya berbadan besar, tapi rasanya puas kalau bisa berhasil meringankan penderitaan mereka, Alhamdulillah...
6.       Banyak sharing masalah-masalah penyakit berserta solusinya, juga tambahan ilmu terapi yang saya dapatkan dari forum-forum diskusi online yang saya ikuti. Insya Alloh saya akan buat rangkumannya secara bertahap, tunggu tanggal mainnya ya....
Oh ya, kalau sebelumnya saya tidak melakukan promosi untuk terapi saya ini (hanya dari mulut ke mulut saja), maka sejak bulan Oktober lalu saya memasang spanduk di depan rumah. Ini penampakannya :



Dan ini ruang praktek saya, masih sederhana banget ya, tapi siapa tau kelak bisa membuka tempat yang lebih luas dilengkapi tempat rawat inap, Aamiin Insya Alloh.... :